Depok News — Dinas Perhubungan (Dishub) Depok membutuhkan setidaknya 15 ribu titik Penerangan Jalan Umum (PJU). Penempatannya untuk seluruh wilayah Depok, mulai jalan raya sampai titik jalan lingkungan.
Kepala Dishub Depok Gandara Budiana menjelaskan, jarak dari 20 hingga 40 meter ada satu PJU. Kalau tidak ada percepatan, maka perlu 10 tahun untuk mewujudkan hal tersebut.
Di satu sisi, tambah dia, Dishub ingin mewujudkan kebutuhan prioritas dahulu. Anggaran terbesar untuk 2016 masih pada pengadaan PJU. Tahun ini, Dishub Depok setudaknya akan memasang 750 titik PJU dengan anggaran mencapai Rp3 miliar.
“Penambahannya merata, tapi kami orientasikan ke wilayah perbatasan dan juga permohonan warga agar titik-titik yang dianggap rawan bisa terang,” jelasnya, beberapa waktu lalu.
Saat iniyang sudah terpasang mencapai sekira 10.000 PJU se-Kota Depok. Untuk percepatan di sektor ini, Gandara mengatakan jika satu tahun butuh 2.000 titik pemasangan PJU baru. Dalam kurun waktu lima tahun, maka penerangan ideal di Depok dapat terpenuhi.
“Ini juga berkaitan dengan prioritas pembangunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah-red), dan sesuai dengan visi-misi Walikota dan Wakil Walikota Depok terpilih,” bebernya.
Selain itu, perawatan PJU yang sudah mati, tersambar petir, maupun komponennya dicuri seperti kabel atau trafo dalam panel PJU, juga menjadi kendala.
“Biasanya pelaku mencari tembaga, kuningan dan timahnya, mereka orang-orang yang ahli dalam hal kelistrikan. Kedepan itu kami ingin ada CCTV di satu kawasan untuk memonitor PJU. Sekarang yang ada kan baru persimpangan sedangkan untuk tiangnya sendiri dapat bertahan hingga puluhan tahun,” ungkapnya.
Gandara melanjutkan, pengaturan menyala PJU mulai pukul 06.00-18.00 WIB, tinggal bagaimana Dishub melakukan pemeliharaannya. Sementara itu, teknisi Unit Pelaksana Teknis (UPT) PJU Dishub Depok sebanyak tujuh orang diberdayakan untuk memelihara dan menganani seluruh PJU di Kota Depok, yang dibagi menjadi tiga tim dan tiga kendaraan operasional.
“Kalau ada pengaduan malah kita terbantu, kalau diperbaiki pasti siang, kalau diperbaiki malam repot. Kedepannya ditambah per wilayah. Kalau memungkinkan per kecamatan harus ada teknisinya, tapi itu secara bertahap akan dilengkapi,” tandasnya.